Toleransi sebagai Model Relasi Kerukunan Umat Beragama dalam Pendidikan Kristiani

Justice Zeni Zari Panggabean

Abstract


Tolerance in the context of religion is an attitude of mutual respect, mutual respect in practicing the equality of religious teachings, and cooperation in social and state life. Tolerance as a model of religious harmony can be done by teaching and practicing their respective religions. The problems that occur are often the teaching of religious education, tolerance is carried out excessively so that it instills unhealthy doctrine for its adherents. The paper aims: first, to explain tolerance as a model of religious harmony; the second describes the concept of teaching Christian education as a reflection of sensitivity to knit religious harmony; the third offer a solution to the problem of low tolerance due to ethnic stereotypes of fanaticism. The importance of an attitude that is able to maintain harmony in inter-religious communication that leads to religious harmony. The method used is a qualitative research approach that describes the study of tolerance as a model of religious harmony in Christian education. The data was used to describe some of the literature related to the topics discussed. The result indicates that teaching Christian education is a forum for fostering a model of togetherness and religious harmony associated with the subject matter. The conclusion of the embodiment of tolerance as a model of the relationship of religious harmony invites the empathetic thinking power of educators and students to create an atmosphere of peace and religious security. In this case, tolerance as a model of religious harmony in Christian education minimizes conflict in the name of religion as a way to prevent discrimination against a religion.

 

 

 

Abstrak

Toleransi dalam konteks agama berkaitan dengan sikap yang didalamnya ada rasa menghormati, menghargai pengamalan ajaran agama dalam kesetaraan dan kerja sama, baik kehi-dupan bermasyarakat maupun bernegara. Toleransi sebagai model relasi kerukunan umat beragama dapat dilakukan dengan upaya pengajaran dan pengamalan masing-masing agama. Permasalahan dalam pendidikan agama, adalah menanamkan doktrin yang kurang sehat bagi para pemeluknya secara berlebihan. Tujuan dalam tulisan ini yaitu: pertama, menguraikan toleransi sebagai model relasi kerukunan umat beragama; kedua mendeskripsikan konsep pengajaran pendidikan kristiani sebagai refleksi kepekaan untuk merajut kebersamaan kerukunan umat beragama; ketiga menawarkan dialog sebagai dasar toleransi kerukunan umat beragama. Pentingnya sikap yang mampu menjaga keharmonisan dalam komunikasi antar umat beragama yang mengarah pada kerukunan umat beragama. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan kajian toleransi sebagai model kerukunan umat beragama dalam pendidikan Kristiani. Data yang digunakan menguraikan beberapa literatur yang berkaitan dengan topik yang diahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran pendidikan kristiani merupakan wadah memupuk model kebersamaan dan kerukunan umat beragama yang dikaitkan dalam materi pelajaran. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perwujudan toleransi sebagai model relasi kerukunan umat beragama mengundang daya berpikir empati para pendidik dan nara didik untuk menciptakan suasana damai dan aman bagi agama-agama. Dalam hal ini, toleransi sebagai model kerukukan umat beragama dalam pendidikan Kristiani meminimalisir konflik yang mengatasnamakan agama sebagai pencegahan perlakuan diskriminasi terhadap suatu agama.


Keywords


Christian education; relationship model; religious harmony; tolerance; kerukunan umat beragama; model relasi; pendidikan Kristiani; toleransi

Full Text:

PDF

References


Abdullah, S. Dinar Annisa. “Pengembangan Moderasi Beragama Dalam Memahami Realitas Sosial Sebagai Upaya Counter Radicalism (Analisis Isi Atas Buku Langkah Kecil Menyamai Toleransi).” RAUSHAN FIKR 10, no. 3 (August 16, 2021): 141–48. https://doi.org/10.24090/jimrf.v10i2.4699.

Abidin, Achmad Zainal. “NILAI-NILAI MODERASI BERAGAMA DALAM PERMENDIKBUD NO. 37 TAHUN 2018.” JIRA: Jurnal Inovasi Dan Riset Akademik 2, no. 5 (May 8, 2021): 729–36. https://doi.org/10.47387/jira.v2i5.135.

Abror, Mhd. “MODERASI BERAGAMA DALAM BINGKAI TOLERANSI.” RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam 1, no. 2 (December 18, 2020): 137–48. https://doi.org/10.35961/rsd.v1i2.174.

Arafah, Sitti. “Moderasi Beragama: Pengarusutamaan Kearifan Lokal Dalam Meneguhkan Kepelbagaian (Sebuah Praktik Pada Masyarakat Plural).” MIMIKRI 6, no. 1 (June 2020): 58–73.

Bejan, Teresa M. “Difference without Disagreement: Rethinking Hobbes on ‘Independency’ and Toleration.” The Review of Politics 78, no. 1 (2016): 1–25. https://doi.org/10.1017/S0034670515000856.

Chrisantina, Vita Santa. “Efektifitas Model Pembelajaran Moderasi Beragama Dengan Berbasis Multimedia Pada Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah.” Jurnal Edutrained : Jurnal Pendidikan Dan Pelatihan 5, no. 2 (December 20, 2021): 79–92. https://doi.org/10.37730/edutrained.v5i2.155.

Haryani, Elma. “Pendidikan Moderasi Beragama Untuk Generasi Milenia: Studi Kasus Lone Wolf” Pada Anak Di Medan.” EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan 18, no. 2 (August 30, 2020). https://doi.org/10.32729/edukasi.v18i2.710.

Heyd, David, ed. “Toleration: An Impossible Virtue?” In Toleration, 18–27. Princeton University Press, 1998. https://doi.org/10.1515/9781400822010.18.

Khalikin, Ahsanul, and Achmad Miqdad. Model dialog kerukunan umat beragama, 2019.

Knitter, Paul F. Pengantar Teologi Agama-Agama. Yogyakarta: Kanisius, 2008.

———. Satu Bumi Banyak Agama. BPK Gunung Mulia, 2003.

Magnis Suseno, Franz, Ayu Mellisa, Husni Mubarok, and Yayasan Wakaf Paramadina (Jakarta, Indonesia), eds. Agama, Keterbukaan, Dan Demokrasi: Harapan Dan Tantangan. Cetakan I. Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta: Pusat Studi Agama dan Demokrasi, Yayasan Paramadina, 2015.

Meleong, Lexy J. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Murtadlo, Muhamad. “Pendidikan Moderasi Beragama: Membangun Harmoni, Memajukan Negeri.” Preprint. Open Science Framework, November 17, 2021. https://doi.org/10.31219/osf.io/3mr5s.

Rahmah, Linda Aulia, and Asep Amaludin. “Penerapan Interaksi Sosial Antar Masyarakat Melalui Moderasi Beragama Dan Sikap Toleransi Di Desa Gentasari Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap.” To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 3 (October 14, 2021): 341. https://doi.org/10.35914/tomaega.v4i3.860.

Rahman, Khalid, and Aditia Muhammad Noor. Moderasi Beragama di Tengah Pergumulan Ideologi Ekstremisme. Universitas Brawijaya Press, 2020.

Rumahuru, Yance Z. “Pendidikan Agama Inklusif Sebagai Fondasi Moderasi Beragama: Strategi Merawat Keberagaman Di Indonesia.” KURIOS 7, no. 2 (November 13, 2021). https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.323.

Sagala, Doli Alberto. “Principles And Characters Of Religious Moderation In Christian Religious Education.” Journal DIDASKALIA 3, no. 2 (October 28, 2020): 31–37. https://doi.org/10.33856/didaskalia.v3i2.185.

Sainuddin, Ibnu Hajar. “Moderasi Beragama Dan Radikalisme Di Era Modern.” Preprint. Open Science Framework, January 4, 2021. https://doi.org/10.31219/osf.io/t36wx.

Sairin, Weinata. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran. BPK Gunung Mulia, 2002.

Schumann, Olah H. Agama dalam dialog: pencerahan, pendamaian, dan masa depan : punjung tulis 60 tahun Prof. Dr. Olaf Herbert Schumann. BPK Gunung Mulia, 1999.

Shanks, Torrey. “Toleration and Democratic Membership: John Locke and Michel de Montaigne on Monsters.” Political Theory 43, no. 4 (August 2015): 451–72. https://doi.org/10.1177/0090591714560376.

Siregar, Mufidatul Husna, Desti Ramadayanti, Fauzi Arif Lubis, and Muhammad Ardiansyah. “Pendidikan, Agama, Sosial Membangun Moderasi Beragama Melalui Kajian Keislaman Pada Kalangan Generasi Muda Di Desa Bandar Khalipah Dusun IX Tembung.” PKM-P 5, no. 2 (December 14, 2021): 194. https://doi.org/10.32832/pkm-p.v5i2.986.

Suasta, I Wayan. “Moderasi Beragama Dalam Keberagaman Dimasa Covid-19 ‘Pandangan Pendidikan Hindu.’” JAPAM (Jurnal Pendidikan Agama) 1, no. 2 (October 27, 2021): 84. https://doi.org/10.25078/japam.v1i2.2902.

Sumarto, Sumarto. “Implementasi Program Moderasi Beragama Kementerian Agama Ri.” Jurnal Pendidikan Guru 3, no. 1 (October 16, 2021). https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v3i1.294.

Sutrisno, Edy. “Aktualisasi Moderasi Beragama Di Lembaga Pendidikan.” Jurnal Bimas Islam 12, no. 2 (December 27, 2019): 323–48. https://doi.org/10.37302/jbi.v12i2.113.

Thoha, Anis Malik. Tren pluralisme agama. Jakarta: Perspektif, 2005.

Tung, Khoe Yao. Filsafat Pendidikan Kristen: Meletakkan Fondasi Dan Filosofi Pendidikan Kristen Di Tengah Tantangan Filsafat Dunia. Yogyakarta: ANDI, 2013.

Voltaire. Traktat Toleransi: Toleransi. Lkis Pelangi Aksara, 2004.

Walzer, Michael. On Toleration. New Haven London: Yale University Press, 1999.

Yahya, Sudirman. “Slogan ‘Torang Samua Ciptaan Tuhan’ Dalam Konteks Moderasi Beragama Di Kota Manado.” Dialog 43, no. 1 (June 29, 2020): 1–22. https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.361.

Yewangoe, A. A. Agama Dan Kerukunan. Cet. 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.




DOI: https://doi.org/10.47131/jtb.v4i2.92

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JURNAL TERUNA BHAKTI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Teruna Bhaktiis licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://stakterunabhakti.ac.id/e-journal/index.php/teruna/.

Jurnal Teruna Bhakti telah terindeks pada situs:

  

View TB Stats