Menelisik Ketuhanan Yesus dalam Frasa “Eloi Eloi Lama Sabakthani”: Analisis Tekstual Markus 15:34

Marianus Patora, Nunuk Rinukti, Devi Maria Bungaa

Abstract


There are doubts about the divinity of Jesus from non-Christian circles and the limited understanding of lay Christians in providing an explanation of the phrase Eloi Eloi Lama Sabaktani. This research is a study of the meaning of the phrase "Eloi Eloi Lama Sabakthani" as well as the Christian faith's answer to questions about the doubts of Jesus' divinity through his words on the cross. [A1] This study uses a qualitative method with an exegetical exposition approach [A2] to Inil Markus 15:34. Thus, it can be concluded that the meaning of the phrase “Eloi Eloi Lama Sabakthani” is a condition of separation between Jesus and God the Father. Jesus was abandoned by God the Father because He became a substitute for sinners, namely to replace man's position before God and reconcile man's relationship with God which had been damaged by sin, redeemed man who was in the curse of sin and justified human existence in perfect righteousness before God. 

 

Abstrak

Adanya keraguan tentang Keilahian Yesus dari kalangan non ktistiani dan  keterbatasan pemahaman kalangan awam kristiani dalam memberikan penjelesan tentang frasa Eloi Eloi Lama Sabaktani. Penelitian ini merupakan suatu kajian terhadap pemaknaan frasa “Eloi Eloi Lama Sabakthani” sekaligus sebagai jawaban iman Kristen terhadap pertanyaan-pertanyaan atas keraguan keilahian Yesus melalui perkataannya di atas kayu salib. Penelitian ini mengunakan metode Kualitatif dengan pendekatanan eksposisi eksegesa  terhadap Inil Markus 15:34.  Dengan demikian, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa makna dari frasa “Eloi Eloi Lama Sabakthani” merupakan suatu kondisi keterpisahan antara Yesus dan Allah Bapa. Yesus ditinggalkan Allah Bapa karena Ia menjadi penganti orang berdosa, yaitu untuk menganti posisi manusia dihadapan Allah dan mendamaikan hubungan manusia dengan Allah yang telah rusak karena dosa, menebus manusia yang ada dalam kutuk dosa dan membenarkan keberadaan manusia dalam kebenaran yang sempurna dihadapan Allah.

 

 

 

Keywords


Eloi Eloi Lama Sabakthani, Godhead, Jesus’ deity, Mark 15, kealahan, keilahian Yesus, Markus 15

Full Text:

PDF

References


Brill Wesley, J. Dasar Yang Teguh. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1999.

G. C. Van Niftrik, B. J. Boland. Dogmatika Masa Kini. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990.

Gordon, Bob. Kuasa Salib. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

Guthrie Donal, Motyer Alec, Stibbs M Alan, Wiseman J, Donald. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Komunikasih Bina Kasih/OMF, 2003.

H. Hayes & Carl R. Holladay. Pedoman Penafsiran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006.

Lele, Aldorio Flavius, dan Robi Panggarra. “Makna Tujuh Ungkapan Yesus Di Salib Bagi Orang Percaya.” Jurnal Jaffray 13, no. 2 (2015): 285–316.

Lotnatigor Sihombing. Yesus Kristus Tuhan Kita. Malang: Sekolah Tinggi Theologia “I-3” Batu, 1997.

Marantika, Chris. Yesus Kristus Allah, Manusia Sejati. Surabaya: Pasti dan Yakin, 1983.

McCroskey, D Robert. Theologi Sistematis dari sudut pandang Wesley-Armenian. Yogyakarta: Kabar Kekudusan, 2004.

Pandensolang, Welly. Gramatika dan Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Jakarta: YAI Press, 2009.

Philip Van Linden. Tafsiran Injil Markus dalam Deanne Bergant dan Robert J Karris, Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanesius, 2002.

Poewadarminta, W. J. S. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Santoso, Gabrielle Florencia. “Sebuah Pembelaan Terhadap Tuduhan Islam Mengenai Fakta Kematian Yesus” (2020).

Shdily, Jhon M. Echols dan Hasan. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Siahaan, Harls Evan. “Mengajarkan Nasionalisme Lewat Momentum Perayaan Paskah: Refleksi Kritis Keluaran 12: 1-51.” Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 1, no. 2 (2017): 140–155.

Siahaya, Johannis. Introduksi Perjanjian Baru. Yogyakarta: Charista Press, 2011.

Suawa, K Ferdinan. Memahami Gramatika Dasar Bahasa Yunani Koine. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2009.

Susanto, Hasan. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK) Jilid 2. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010.

Walter M Post. Tafsiran Injil Markus. Bandung: Kalam Hidup, 1998.

Walvoord F. John. Yesus Kristus Tuhan Kita. Copyright. Surabaya: YAKIN, n.d.

Zaluchu, Sonny. “Penderitaan Kristus sebagai wujud solidaritas Allah kepada manusia.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 2, no. 1 (2017): 61–74.




DOI: https://doi.org/10.47131/jtb.v4i1.74

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JURNAL TERUNA BHAKTI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Teruna Bhaktiis licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://stakterunabhakti.ac.id/e-journal/index.php/teruna/.

Jurnal Teruna Bhakti telah terindeks pada situs:

  

View TB Stats