Implikasi Makna Sabat bagi Tanah dalam Imamat 25:1-7 bagi Orang Percaya
Abstract
Abstrak
Salah satu tema penting di dalam Perjanjian Lama ialah tentang sabat. Dalam kehidupan bangsa Israel, pembahasan tentang sabat tidak hanya dikaitkan dengan hari saja, berhubungan dengan tahun. Dalam penerapannya pun sabat tidak hanya diperuntukkan bagi manusia dan hewan, sabat juga diberlakukan bagi tanah. Konsep sabat bagi tanah juga memberikan makna yang mendalam bagi kehidupan bangsa Israel, mulai dari hal yang praktis hingga kepada hal yang pokok. Salah satu persoalan saat ini ialah apakah implikasi makna sabat bagi tanah bagi orang percaya masa kini? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi acuan penulis untuk mengkaji lebih mendalam makna sabat bagi tanah dalam kehidupan umat Israel. Dalam pembahasan, penulis memberikan paparan terhadap makna sabat bagi orang Israel, tentunya dengan berpusat pada Allah. Metode yang penulis gunakan dalam artikel ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis mengumpulkan berbagai sumber data yang berkaitan dengan topik yang dibahas dan menganalisis guna menemukan pengertian yang utuh dan tepat. Melalui penelitian ini, didapati bahwa orang percaya memiliki tanggung jawab social dan tanggung jawab dalam memelihara lingkungan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bakker, F.L. Sejarah Kerajaan Allah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.
Barth, C. Teologi Perjanjian Lama 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Baxter, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab I: Kejadian-Ester. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983.
Carson, D.A. From Sabbath to Lord’s Day: A Bliblical, Historical and Theological Investigation. Grand Rapids: Zondervan, 1982.
Craghan, John F. Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius, 2002.
Douglas, J.D. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II: M-Z. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2003.
Fitriani, Kristiana. “Ketetapan Tentang Sabat Bagi Umat Israel Dalam 10 Hukum Tuhan Dan Relevansinya Bagi Orang Percaya Masa Kini.” SANCTUM DOMINE: Jurnal Teologi 19, no. 2 (May 2020): 33–48.
Hill, Andrew E., and John H. Walton. Survei Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1996.
Karman, Yonky. Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
Lane West, Sandy. Handbook To The Bible. Bandung: Kalam Hidup, 2016.
Lee, Witness, and Yasperin. Pelajaran Hayat Imamat (3). Surabaya: Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia (Yasperin), 2020.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018.
Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993.
Peterson, Robert M. Kitab Keluaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Scazzero, Peter. The Emotionally Healthy Leader (Pemimpin yang Sehat secara Emosi): Bagaimana Transformasi Kehidupan Batin Anda Dapat Mengubahkan Gereja, Pekerjaan, dan Dunia Anda secara Mendalam. Jawa Timur: Literatur Perkantas Jatim, 2020.
Sitompul, Einar M. Gereja menyikapi perubahan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.
Stanislaus, Surip. Mengelola dan Memelihara Taman Eden: Inspirasi Biblis Peduli Ekologi. Yogyakarta: PT Kanisius, 2019.
Wright, Christopher. Hidup Sebagai Umat Allah: Etika Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.
DOI: https://doi.org/10.47131/jtb.v3i2.60
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 JURNAL TERUNA BHAKTI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Teruna Bhaktiis licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://stakterunabhakti.ac.id/e-journal/index.php/teruna/.
Jurnal Teruna Bhakti telah terindeks pada situs:
View TB Stats