Implikasi Makna Sabat bagi Tanah dalam Imamat 25:1-7 bagi Orang Percaya

Sabda Budiman, Enggar Objantoro

Abstract


One of the most important themes in the Old Testament is the Sabbath. In the life of the Israelites, discussion of the Sabbath was not only related to days, but to years. In its application, the Sabbath is not only reserved for humans and animals, it is also applied to the land. The concept of the Sabbath for the land also gave deep meaning to the life of the Israelites, starting from the practical to the main thing. One of the current issues is what are the implications of the meaning of the sabbath for the land for believers today? These questions become the writer's reference in examining more deeply the meaning of the Sabbath for the land in the lives of the Israelites. In the discussion, the author gives an explanation of the meaning of the Sabbath for the Israelites, of course with a focus on God. The method that I use in this article is a qualitative method with a descriptive approach. The author collects various data sources related to the topics discussed and analyzes in order to find a complete and precise understanding. Through this research, it was found that believers have a social responsibility and responsibility in maintaining the environment.

Abstrak
Salah satu tema penting di dalam Perjanjian Lama ialah tentang sabat. Dalam kehidupan bangsa Israel, pembahasan tentang sabat tidak hanya dikaitkan dengan hari saja, berhubungan dengan tahun. Dalam penerapannya pun sabat tidak hanya diperuntukkan bagi manusia dan hewan, sabat juga diberlakukan bagi tanah. Konsep sabat bagi tanah juga memberikan makna yang mendalam bagi kehidupan bangsa Israel, mulai dari hal yang praktis hingga kepada hal yang pokok. Salah satu persoalan saat ini ialah apakah implikasi makna sabat bagi tanah bagi orang percaya masa kini? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi acuan penulis untuk mengkaji lebih mendalam makna sabat bagi tanah dalam kehidupan umat Israel. Dalam pembahasan, penulis memberikan paparan terhadap makna sabat bagi orang Israel, tentunya dengan berpusat pada Allah. Metode yang penulis gunakan dalam artikel ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penulis mengumpulkan berbagai sumber data yang berkaitan dengan topik yang dibahas dan menganalisis guna menemukan pengertian yang utuh dan tepat. Melalui penelitian ini, didapati bahwa orang percaya memiliki tanggung jawab social dan tanggung jawab dalam memelihara lingkungan.

Keywords


God; land; Israel; Old Testament; Sabbath; Allah; Israel; Perjanjian Lama; sabat; tanah

Full Text:

PDF

References


Bakker, F.L. Sejarah Kerajaan Allah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.

Barth, C. Teologi Perjanjian Lama 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

Baxter, J. Sidlow. Menggali Isi Alkitab I: Kejadian-Ester. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983.

Carson, D.A. From Sabbath to Lord’s Day: A Bliblical, Historical and Theological Investigation. Grand Rapids: Zondervan, 1982.

Craghan, John F. Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Douglas, J.D. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II: M-Z. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2003.

Fitriani, Kristiana. “Ketetapan Tentang Sabat Bagi Umat Israel Dalam 10 Hukum Tuhan Dan Relevansinya Bagi Orang Percaya Masa Kini.” SANCTUM DOMINE: Jurnal Teologi 19, no. 2 (May 2020): 33–48.

Hill, Andrew E., and John H. Walton. Survei Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 1996.

Karman, Yonky. Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.

Lane West, Sandy. Handbook To The Bible. Bandung: Kalam Hidup, 2016.

Lee, Witness, and Yasperin. Pelajaran Hayat Imamat (3). Surabaya: Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia (Yasperin), 2020.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2018.

Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993.

Peterson, Robert M. Kitab Keluaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Scazzero, Peter. The Emotionally Healthy Leader (Pemimpin yang Sehat secara Emosi): Bagaimana Transformasi Kehidupan Batin Anda Dapat Mengubahkan Gereja, Pekerjaan, dan Dunia Anda secara Mendalam. Jawa Timur: Literatur Perkantas Jatim, 2020.

Sitompul, Einar M. Gereja menyikapi perubahan. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.

Stanislaus, Surip. Mengelola dan Memelihara Taman Eden: Inspirasi Biblis Peduli Ekologi. Yogyakarta: PT Kanisius, 2019.

Wright, Christopher. Hidup Sebagai Umat Allah: Etika Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.




DOI: https://doi.org/10.47131/jtb.v3i2.60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JURNAL TERUNA BHAKTI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Jurnal Teruna Bhaktiis licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://stakterunabhakti.ac.id/e-journal/index.php/teruna/.

Jurnal Teruna Bhakti telah terindeks pada situs:

  

View TB Stats